Misteri Salib

Sabtu, 30 September 2023 – Peringatan Wajib Santo Hieronimus

72

Lukas 9:43b-45

Ketika semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

***

Misteri salib tidak selalu bisa ditangkap oleh para rasul secara benar. Warta penderitaan yang akan dialami Yesus belum bisa mereka pahami. Mereka tidak percaya bahwa Yesus akan mengalami situasi hina tersebut. Hal ini tentu saja karena para rasul masih memakai kacamata duniawi ketika berhadapan dengan kuasa Allah.

Ada banyak hal yang sejatinya tidak bisa kita pahami dan mengerti tentang kuasa Allah. Karena kemampuan diri kita yang terbatas, kita selalu butuh pencerahan dari Tuhan agar misteri-Nya dapat kita pahami dengan tepat. Misalnya, bisa saja orang rajin beribadat, tetapi hidupnya didominasi oleh kemiskinan. Sebaliknya, ada orang yang sering mengabaikan Tuhan, tetapi hidup dalam kekayaan. Kalau berjumpa dengan situasi seperti itu, kita pasti akan bertanya-tanya: Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?

Bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menajamkan kerendahan hati. Keutamaan kristiani tersebut merupakan dasar menerima belas kasihan Tuhan. Para rasul terlalu arogan dengan berkeyakinan bahwa Mesias adalah pribadi yang tak terkalahkan. Mereka mengabaikan unsur misteri dalam kehidupan Yesus. Melalui misteri-Nya, Allah menyatakan bahwa cara kerja-Nya berbeda dengan pola pikir dunia. Apa yang dikerjakan Allah selalu menjadi misteri karena Dia itu mahakuasa. Satu hal baik yang bisa kita tekankan dalam hidup ini adalah: Walaupun kita tidak memahami misteri Allah, kita tetap harus menerima kehendak-Nya.

Dunia butuh sikap rendah hati yang akhirnya akan menciptakan kedamaian. Dengan bersikap rendah hati, setiap orang akan menyadari karya Tuhan dan bersiap untuk menjadi penerus Yesus. Rendah hati berarti menyediakan diri untuk dibentuk oleh Allah. Kita tunduk pada kehendak Allah dan tidak menonjolkan keinginan sendiri. Kerendahan hati juga membuat kita bisa tetap bersyukur dalam aneka situasi hidup. Apa pun yang terjadi, kita masih mampu bersyukur kepada Tuhan. Mari menumbuhkan kerendahan hati agar kita semakin hidup dalam misteri kuasa dan kasih Allah. Tuhan memberkati.