Pesta di Dalam Kerajaan Surga

Minggu, 15 Oktober 2023 – Hari Minggu Biasa XXVIII

134

Matius 22:1-14

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: “Hal Kerajaan Surga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

***

Sejumlah pihak sampai saat ini masih berkeras bahwa surga hanyalah milik kelompok mereka saja. Sebagai umat Tuhan, hanya mereka sajalah yang akan diselamatkan oleh-Nya, sementara yang lain tempatnya di neraka. Tanpa segan, mereka merendahkan siapa pun di luar kelompok mereka dengan menyebutnya sebagai orang-orang kafir. Benarkah hanya kelompok tertentu yang berhak masuk surga? Perumpamaan yang dikisahkan Yesus hari ini membantah anggapan tersebut.

Diumpamakan sebagai pesta perkawinan seorang anak raja, pintu surga mula-mula dibuka bagi si anak sulung, yakni bangsa Israel. Bapa telah mengundang orang Israel untuk menikmati kebahagiaan yang hakiki bersama-Nya, tetapi mereka tidak peduli. Utusan-utusan Bapa malah mereka aniaya dan mereka bunuh. Orang-orang itu berkeras dengan jalan hidup mereka yang salah. Mereka sangat menikmatinya dan tidak mau diganggu.

Pintu surga kemudian dibuka bagi semua orang dari segala bangsa. Tentu saja hal ini disambut baik oleh segenap insan. Berbondong-bondong pergilah mereka memenuhi ruangan pesta di Kerajaan Allah. Sayangnya, ada orang yang tingkah lakunya seperti si sulung. Ia datang ke pesta dengan baju seadanya. Ini merupakan pengibaratan bagi orang yang berani-beraninya berdiri di hadapan Allah, padahal hidupnya penuh dengan dosa dan kejahatan. Orang semacam ini tentu saja langsung ditangkap dan dijatuhi hukuman berat.

Beberapa poin dapat kita petik dari bacaan Injil hari ini. Pertama, surga terbuka bagi setiap orang. Ini selaras dengan sifat Allah yang selalu bermurah hati kepada manusia. Ia mengasihi semua ciptaan-Nya dan menghendaki agar semua orang diselamatkan. Kalau ada orang yang mengatakan bahwa orang ini atau orang itu tidak berhak masuk surga, bahwa surga milik kelompoknya saja, coba tanyakan kepada dia, “Apakah Anda ini Allah?” Kedua, agar diterima di dalam surga, kita harus membenahi hidup kita. Jauhi kejahatan, lakukanlah kebaikan. Dengan itu, kita merajut pakaian pesta yang kelak akan kita kenakan di hadapan Bapa.