Bersaksilah tentang Kristus

Minggu, 14 Januari 2024 – Hari Minggu Biasa II

143

Yohanes 1:35-42

Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah!” Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Ia berkata kepada mereka: “Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”

***

Yohanes Pembaptis berperan penting dalam hidup dan karya Yesus. Ia mempersiapkan dan mengajak umat Israel bertobat untuk menyambut Yesus sebagai Mesias. Yohanes mengakui diri dengan jujur dan rendah hati bahwa dia bukan Mesias. Ia memperkenalkan diri sebagai suara orang yang berseru di padang gurun, “Luruskanlah jalan bagi Tuhan,” dan menunjuk Yesus sebagai Mesias yang dinantikan.

Bacaan Injil hari ini memperlihatkan kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Yesus sebagai Anak Domba Allah, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Anak Domba Allah di sini menunjuk pada nubuat Nabi Yesaya: “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya” (Yes 53:7). Dengan menyebut Anak Domba Allah, Yohanes memperkenalkan Yesus sebagai Anak Domba Paskah yang menanggung dosa dunia. Mendengar kesaksian Yohanes itu, dua orang muridnya segera mengikuti Yesus dan tinggal bersama-Nya. Mengikuti Yesus berarti ikut ambil bagian dalam tugas pengutusan Yesus. Tinggal bersama Yesus membuat dua orang itu mengenal-Nya lebih dalam sebagai Mesias yang dinantikan.

Ada dua tugas penting yang perlu dijalankan oleh seorang murid Yesus, yakni mewartakan sabda Allah (kerigma), dan bersaksi tentang hidup dan karya Yesus (martiria). Kita harus mewartakan Yesus Kristus kepada orang lain seperti Yohanes Pembaptis. Seorang pewarta sabda Allah perlu rendah hati, menghayati dan mengamalkan sabda Yesus sebelum mewartakannya kepada orang lain. Ada tantangan dalam tugas pewartaan iman, namun kita harus terus mewartakan firman Allah tanpa takut. Kita juga perlu terus bersaksi tentang hidup dan karya Yesus di zaman ini melalui hidup dan karya kita.