Berserah kepada Tuhan

Sabtu, 16 Maret 2024 – Hari Biasa Pekan IV Prapaskah

79

Yeremia 11:18-20

TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku. Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku: “Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya tidak diingat orang lagi!”

Tetapi, TUHAN semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

***

Kepada Tuhan, Nabi Yeremia berkata, “Kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.” Inilah ungkapan iman yang dewasa. Yeremia benar-benar menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan yang aman, kuat, dan sentosa. Apa pun yang terjadi pada dirinya, seberat apa pun perkara yang menimpanya, ia memasrahkan semuanya kepada Tuhan. Yeremia meyakini bahwa Tuhan tidak akan tinggal diam. Tuhan akan campur tangan untuk menyelesaikan semuanya. Itu dilakukan-Nya, karena Tuhan mengasihi dirinya.

Perjalanan hidup kita diwarnai dengan berbagai macam peristiwa. Namun, tidak jarang kita mendapati bahwa hidup kita rasa-rasanya didominasi oleh peristiwa-peristiwa yang menyedihkan. Peristiwa-peristiwa itu membuat kita berada dalam situasi yang terdesak, terjepit, tidak leluasa untuk bergerak, dan tidak berdaya. Sebagai orang Katolik, misalnya, kita sering dipinggirkan, ditolak, dan diperlakukan secara diskriminatif.

Dalam ketidakberdayaan, yang perlu kita lakukan dalam situasi seperti itu adalah berserah kepada Tuhan. Kita harus yakin dan percaya bahwa dalam Tuhan, kita akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan. Tuhan telah mengatur segala sesuatunya bagi kita. Rencana Tuhan untuk hidup kita itu selalu indah. Bersama dan dalam Tuhan, hati dan hidup kita akan tenang.

Meski sering kali merasa berjuang sendirian, bila kita cermati dengan sungguh-sungguh sebenarnya selalu ada orang yang peduli, yang membantu dan membela kita. Di sekitar kita selalu ada orang-orang yang mengulurkan tangan untuk kita. Pertolongan bahkan tidak jarang datang secara tidak terduga dari orang-orang yang tidak pernah kita bayangkan. Tangan Tuhan bekerja melalui mereka.

Saudara-saudari sekalian, sekalipun misalnya situasi kita sedang tidak baik, kita harus tetap memegang teguh iman kita. Bersama Tuhan Yesus, apa pun situasinya, hidup kita selalu dalam keadaan baik dan penuh rahmat. Kita juga perlu membuka diri pada orang lain, sebab rahmat Tuhan dicurahkan-Nya kepada kita melalui mereka. Jadilah pribadi Katolik yang mengandalkan Tuhan. Nikmatilah cinta Tuhan yang hadir dalam kebersamaan dengan sesama.