Belas Kasih dan Kerahiman Allah

Minggu, 28 April 2019 – Hari Minggu Paskah II

377

Yohanes 20:19-31

Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan. Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.”

Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.”

Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas: “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia: “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya: “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”

Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

***

Seluruh umat manusia membutuhkan belas kasih dan kerahiman. Di mana ada dendam dan perkelahian, di situ dibutuhkan kasih dan kedamaian. Di mana ada ada pembunuhan dan peperangan, di situ dibutuhkan kasih dan kerahiman. Di mana ada pelanggaran martabat manusia, di situ dibutuhkan kasih dan pengampunan.

Gereja menjadikan hari Minggu Paskah II sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi. Kita diajak untuk merenungkan kerahiman dan belas kasih Allah kepada kita yang hidup dalam situasi penuh kedosaan, ketakutan dan kejahatan. Allah sungguh mengasihi manusia. Seberapa besar dosa manusia tidak diperhitungkan oleh-Nya. Seberapa jahat tingkah laku manusia tidak menghentikan kerahiman dan belas kasih Allah. Kerahiman dan belas kasih Allah jauh lebih besar dan mulia daripada dosa dan kejahatan manusia. Kerahiman Allah itu nyata dalam diri Yesus yang mengorbankan diri-Nya demi keselamatan kita.

Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus hadir dan menampakkan diri-Nya kepada para rasul. Ia menunjukkan bekas luka pada kedua tangan dan lambung-Nya. Dari luka-luka itulah mengalir kasih dan kerahiman Allah bagi keselamatan umat manusia. Ia menghadirkan damai sejahtera dan mengembuskan Roh Kudus kepada para rasul yang sedang berkumpul dengan pintu-pintu terkunci karena ketakutan dan kebimbangan.

Situasi serupa kurang lebih dialami oleh jemaat yang dikisahkan dalam bacaan kedua hari ini (Why. 1:9-11a, 12-13, 17-19). Mereka mengalami kesusahan dan penderitaan. Iman, harapan, dan kasih mereka semakin kendur. Perhatian mereka tidak lagi pada Tuhan, tetapi pada hal-hal duniawi. Jika dibiarkan, situasi ini akan membawa jemaat pada kehancuran. Namun, Anak Manusia datang dan menguatkan mereka, “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” Anak Manusia yang adalah Kristus sendiri hadir untuk memberikan peneguhan, harapan, dan jaminan keselamatan bagi mereka. Itulah belas kasih Allah yang berlimpah dalam dan melalui Yesus Kristus.

Kerahiman dan belas kasih Allah yang tercurah melalui Yesus Kristus membangkitkan iman, harapan, dan kasih para murid. Dalam bacaan pertama (Kis. 5:12-16), dikisahkan bahwa para rasul mampu mengadakan banyak tanda dan mukjizat. Mereka sangat dihormati karena karya agung yang mereka lakukan. Hal ini mau menunjukkan bahwa kuasa Kristus yang bangkit memampukan para murid untuk melanjutkan pewartaan Yesus. Kasih Kristus menyemangati para rasul agar tidak putus asa dan kehilangan harapan. Mereka harus terus berjuang.

Warta gembira yang mau disampaikan kepada kita pada Minggu Kerahiman Ilahi ini adalah bahwa Tuhan menghendaki kita mengalami damai sejahtera dan belas kasih-Nya. Allah membantu dan menguatkan kita dari kesulitan, kesusahan, dan penderitaan, sebab Allah itu maha pengasih dan penyayang.