Mengenal Hati, Diri Sendiri, dan Tuhan

Selasa, 29 September 2020 – Pesta Santo Mikael, Gabriel, dan Rafael

127

Yohanes 1:47-51

Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana Engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu.” Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

***

Hati adalah pusat hidup kita sebagai manusia. Di situlah terletak sumber pikiran-pikiran kita yang paling dalam, intuisi, emosi, dan keputusan-keputusan yang kita buat. Namun, justru pada hati inilah kita sering kali terasing dari diri kita sendiri. Kita menjaga jarak, seolah-olah takut dengan hati kita sendiri.

Yang paling pribadi adalah juga yang paling menakutkan kita. Ketika kita sungguh-sungguh adalah diri kita sendiri, sering kali ketika itu pula kita asing terhadap diri kita. Kita tidak mengenal pusat-pusat kehidupan kita yang tersembunyi. Dengan demikian, kita hidup dan mati tanpa tahu siapakah diri kita sebenarnya. Kalau kita bertanya kepada diri kita sendiri mengapa kita berpikir, merasa, dan bertindak dengan cara ini atau itu sering kali kita tidak dapat menjawabnya. Kita ternyata adalah orang asing di dalam rumah kita sendiri.

Sungguh merupakan misteri kehidupan rohani bahwa Yesus menghendaki berjumpa dengan kita di sudut hati kita sendiri. Ia bermaksud memperkenalkan kasih-Nya, membebaskan kita dari ketakutan-ketakutan kita, dan membuat kita mengenal diri kita yang paling dalam. Oleh karena itu, dalam lubuk hati kita, kita tidak hanya dapat mengenal Yesus, tetapi juga melalui Yesus mengenal diri kita sendiri.

Pesta malaikat-malaikat agung – Santo Mikael, Gabriel, dan Rafael – yang kita rayakan hari ini adalah juga perayaan iman akan Allah yang berkehendak menjumpai kita di dalam hati kita masing-masing. “Malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia” dan kepada umat untuk menyatakan kasih-Nya kepada kita semua.

Diolah dari Henri J.M. Nouwen, Tuhan Tuntunlah Aku (Yogyakarta: Kanisius, 1994).