Jalan Berjerih Payah

Rabu, 21 Oktober 2020 – Hari Biasa Pekan XXIX

88

Lukas 12:39-48

“Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.”

Kata Petrus: “Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?” Jawab Tuhan: “Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.

Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, darinya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, darinya akan lebih banyak lagi dituntut.”

***

Bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari bacaan Injil kemarin, sekaligus merupakan kesatuan dengannya. Nasihat untuk berjaga-jaga menjadi pesan utama yang disampaikan Yesus. Pada hari ini, Yesus mengajak kita untuk melihat salah satu bentuk konkret dari tindakan berjaga-jaga, yakni berjerih payah.

Dalam menghadapi pandemi Covid 19, kita diajak untuk melakukan 3M: Menjaga jarak, Menggunakan masker, dan Mencuci tangan. Ini merupakan usaha kita bersama untuk menjaga satu sama lain dan memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, virus ini sudah hadir lebih dari tujuh bulan. Banyak dari kita yang sudah mulai merasa lelah dan bosan. Gerakan 3M mulai diabaikan oleh banyak orang. Akibatnya, pada bulan September 2020, dilaporkan bahwa jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin tinggi.

Yesus berkata, “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, darinya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, darinya akan lebih banyak lagi dituntut.” Kita semua sudah banyak diberi oleh Tuhan. Silakan melihat diri kita sendiri-sendiri, bagaimana dalam hidup ini, kita sudah banyak mendapat anugerah dari-Nya. Dengan demikian, kita juga dituntut untuk berpartisipasi menghadirkan kehidupan, berjerih payah mengusahakan budaya kehidupan, alih-alih budaya kematian. Gerakan 3M adalah salah satu bentuk konkretnya. Jangan sampai kita bersekutu dengan kekuatan kematian dengan mengabaikan hal itu.

Marilah sejenak kita mengingat Allah Putra yang turun ke dunia. Peristiwa inkarnasi adalah bentuk cinta Tuhan kepada kita. Ia sudi merepotkan diri untuk kita, tidak duduk diam dan bersantai di surga. Ia mau berjuang dan berjerih payah untuk kita semua. Kalau Tuhan sudah memberi teladan yang begitu luar biasa tentang berjerih payah, sungguh memalukan apabila kita, para pengikut Kristus, enggan untuk melakukannya. Sungguh menyedihkan apabila kita tidak mau repot berjerih payah mengusahakan yang baik dalam kehidupan ini.

Jalan Tuhan adalah jalan berjerih payah. Kita harus siap dan bersedia untuk repot, direpotkan, dan merasa lelah.