Reaksi Para Gembala dan Maria atas Kabar Gembira

Selasa, 1 Januari 2019 – Hari Raya Santa Maria Bunda Allah

2752

Lukas 2:16-21

Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.

***

Selamat memasuki tahun baru 2019 dan merayakan Hari Raya Santa Maria Bunda Allah! Marilah kita memulai tahun baru ini dengan merefleksikan reaksi para gembala atas kabar gembira tentang kelahiran sang Juru Selamat. “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan kain lampin dan terbaring di dalam palungan.”

Ketika malaikat dan bala tentara surgawi kembali ke surga, para gembala berkata seorang kepada yang lain, “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” Tujuan mereka ke Betlehem tidak sama dengan orang-orang majus (Mat. 2:2, 11). Mereka pergi ke Betlehem bukan untuk menyembah Mesias, melainkan untuk melihat apa yang didengar dan menyaksikan tanda yang disampaikan Allah melalui malaikat. Mereka berbeda dengan para pemuka agama yang tidak mau repot-repot datang untuk mencari tahu walaupun mendengar berita gembira kelahiran Mesias di Betlehem (Mat. 2:5).

Setelah melihat bayi Yesus, para gembala meneruskan kepada Maria, Yusuf, dan orang-orang Betlehem apa yang dikatakan malaikat tentang diri-Nya. Dengan meneruskan apa yang disampaikan malaikat, mereka tidak hanya menjalankan peran sebagai saksi mata, tetapi juga perantara pernyataan ilahi. Dari pemberitahuan para gembala, semua orang yang mendengar menjadi heran. Sayang, orang-orang Betlehem hanya heran, tanpa mencari maknanya secara lebih mendalam melalui perenungan. Mereka seperti orang yang sejenak menerima firman dengan gembira, tetapi tidak berakar (Luk. 8:13).

Namun, Maria menyimpan segala perkara itu dalam hati dan merenungkannya. Maria menyimpan dan merenungkan segala sesuatu yang telah didengar dan disaksikannya untuk menemukan arti yang sesungguhnya. Ia tampaknya belajar secara perlahan-lahan tentang status Anaknya. Maria sejauh ini telah mengetahui bahwa Anaknya adalah Mesias keturunan Daud (Luk. 1:32-35) dan diakui sebagai “Tuhan” (Luk. 1:43). Para gembala menambahkan bahwa Anaknya akan menjadi “Juru Selamat” (Luk. 2:11).