Tanda Kuasa Allah

Rabu, 9 Maret 2022 – Hari Biasa Pekan I Prapaskah

90

Lukas 11:29-32

Ketika orang banyak mengerumuni-Nya, berkatalah Yesus: “Angkatan ini adalah angkatan yang jahat. Mereka menghendaki suatu tanda, tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Nabi Yunus. Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. Pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama orang dari angkatan ini dan ia akan menghukum mereka. Sebab ratu ini datang dari ujung bumi untuk mendengarkan hikmat Salomo, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo! Pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama angkatan ini dan mereka akan menghukumnya. Sebab orang-orang Niniwe itu bertobat waktu mereka mendengarkan pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Yunus!”

***

Ada banyak tanda di sekitar kita, misalnya rambu-rambu lalu lintas, tanda bahaya, dan tanda cinta dengan menunjukkan tangan berbentuk hati. Tanda-tanda tersebut berfungsi membantu mengarahkan, menunjukkan, dan menyatakan segala sesuatu yang tidak kita mengerti secara langsung. Tanda-tanda tersebut juga berfungsi menjelaskan sesuatu hal secara sederhana.

Berkaitan dengan tanda, Yesus hari ini menegaskan bahwa tanda Nabi Yunus sudah cukup menunjukkan bagaimana cara Allah meminta pertobatan dari pihak manusia. Sekarang ada tanda lain yang lebih besar dari tanda Nabi Yunus. Tanda itu hadir bersama dengan mereka, yakni Yesus sendiri yang adalah tanda yang paling agung. Karena itu, mustahil bagi manusia untuk meminta tanda lagi, sebab kehadiran Yesus sudah merupakan tanda yang menyelamatkan.

Tanda Nabi Yunus menunjukkan bagaimana Allah berkuasa atas hidup orang Niniwe. Darinya orang Niniwe menyadari bahwa Allah mempunyai kuasa yang sangat besar. Pertobatan sebagai buah dari tanda ini menyelamatkan orang Niniwe dari murka Allah. Cukup sekali Yunus berseru kepada mereka, orang Niniwe seketika itu juga langsung bertobat. Mereka tidak menuntut tanda-tanda yang lain lagi, sebab bersedia untuk membuka diri bagi teguran Allah.

Tanda apa yang diberikan Yesus? Ia akan mengalami kesengsaraan, kematian, dan pada hari ketiga akan bangkit. Itulah tanda yang dinyatakan Yesus kepada para pengikut-Nya. Tanda ini akan membawa keselamatan bagi kita yang percaya. Oleh sebab itu, kita tidak perlu meminta tanda lagi karena tanda dari Yesus sudah mencakup seluruh misteri keselamatan kita. Belajarlah dari orang Niniwe yang percaya kepada Yunus, berimanlah kepada Yesus, dan bertobatlah!

Dalam Masa Prapaskah ini, kita diajak untuk memahami dan menyadari bahwa tanda keselamatan dari Yesus perlu dihidupi dalam semangat pertobatan. Sebagaimana tanda Nabi Yunus menjadi sarana pertobatan bagi orang Niniwe, demikianlah tanda keselamatan Allah dalam diri Yesus hendaknya mendorong kita untuk bertobat. Pertobatan adalah sarana untuk mendekatkan diri kita dengan Allah yang menyelamatkan. Dengan rahmat keselamatan yang datang dari Yesus, mari kita senantiasa memperbarui diri setiap saat agar berkenan di hadapan Allah dan beroleh keselamatan kekal dari-Nya.