Menjadi Alat Tuhan

Minggu, 22 Oktober 2023 – Hari Minggu Biasa XXIX

144

Yesaya 45:1, 4-6

Beginilah firman TUHAN: “Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresh yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup:

Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.”

***

Nubuat dalam bacaan pertama hari ini disampaikan kepada umat Israel yang sedang berada dalam pembuangan di Babel. Zaman pembuangan merupakan masa sulit bagi iman Israel. Umat Israel kehilangan harapan karena menyangka bahwa Allah mereka tidak mempunyai kuasa yang cukup untuk membebaskan umat-Nya dari tangan bangsa Babel. Menjelang akhir masa pembuangan, seorang nabi membangkitkan pengharapan mereka dengan menyebutkan bahwa Koresh adalah orang yang diurapi Tuhan.

Koresh adalah raja Persia yang berhasil membangun angkatan perang yang kuat. Ia berhasil menguasai kerajaan-kerajaan lain dan sudah bersiap untuk mengalahkan Babel. Koresh memang tidak mengenal Allah Israel, tetapi nabi menunjukkan bahwa Koresh mendapatkan banyak kemenangan karena Allah Israel yang menolongnya. Allah mereka berkuasa atas seluruh alam semesta, sehingga dapat melakukan hal-hal yang mustahil bagi manusia. Ia dapat mempergunakan penguasa dunia, yakni raja bangsa lain, untuk melaksanakan kehendak-Nya untuk menolong umat-Nya.

Setelah berhasil menguasai Babel, raja Persia itu memberikan izin kepada orang-orang asing yang dibuang di Babel untuk kembali ke negeri mereka masing-masing. Secara berangsur-angsur, orang Yehuda kembali ke tanah air mereka yang telah menjadi wilayah kekuasaan Persia. Dengan bantuan pemerintah Persia, orang Yehuda membangun kembali negeri mereka yang telah hancur. Mereka pun membangun kembali Bait Allah di Yerusalem yang menjadi pusat hidup keagamaan mereka.

Bangsa-bangsa di dunia zaman itu percaya akan para ilah dan berhala. Dalam nubuat yang disampaikan dalam perikop ini, nabi menegaskan bahwa para ilah dan berhala itu sesungguhnya tidak ada. Bukan saja tidak ada ilah yang lebih berkuasa dari Allah Israel, para ilah itu memang tidak ada, sehingga jelas bahwa Allah Israel adalah satu-satunya Allah. Ia berkuasa atas semua manusia yang ada di dunia ini, sehingga dapat menggunakan siapa pun untuk melakukan kehendak-Nya, termasuk menggunakan Koresh untuk membebaskan umat-Nya dari pembuangan Babel.

Kenyataan yang disampaikan dalam kitab Nabi Yesaya ini mengingatkan orang beriman bahwa Allah dapat menggunakan siapa pun untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Allah dapat menggunakan orang-orang yang tidak diperhitungkan dalam masyarakat untuk menolong sesamanya. Ia dapat menggunakan orang-orang yang tidak kita duga untuk menolong kita. Sebaliknya, Allah juga berkuasa menggunakan kita untuk melakukan kehendak-Nya. Ini berarti kita perlu senantiasa siap menjadi alat Tuhan untuk melakukan kehendak-Nya dan untuk mengasihi sesama.