Ada Keindahan di Luar Diri Kita

Sabtu, 12 April 2025 – Hari Biasa Pekan V Prapaskah

86

Yohanes 11:45-56

Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.

Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.

Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”

***

Bacaan Injil hari ini adalah kelanjutan dari kisah bangkitnya Lazarus dari kematian. Dalam Injil Yohanes, ada tujuh tanda yang menunjukkan Yesus sebagai Mesias. Kebangkitan Lazarus adalah tanda yang ketujuh. Kebangkitan Lazarus adalah kejadian yang sangat mengejutkan orang-orang zaman itu. Lazarus yang telah mati dan sudah dikuburkan tiba-tiba bangkit dan hidup kembali. Popularitas Yesus seketika melonjak luar biasa. Orang-orang penting menjadi takut dan merasa terancam karenanya.

Karena itu, kisah kebangkitan ini menggambarkan sukacita keluarga dan kerabat yang dinodai oleh kemarahan, iri hati, dan kedengkian imam-imam kepala dan orang Farisi. Ini sebenarnya juga mengisyaratkan bahwa orang-orang itu tidak melihat tanda bahwa Allah bekerja melalui Yesus. Dengan melihat Yesus sebagai ancaman, mereka ingin menghapus jejak tanda tersebut.

Kemuliaan Allah yang tampak dalam peristiwa kebangkitan Lazarus tidak dapat dilihat oleh orang-orang yang arogan dan egois. Orang-orang yang hanya mementingkan diri sendiri dipastikan tidak mampu melihat keindahan di luar diri mereka. Mereka terkungkung oleh cara berpikir dan bertindak yang keliru. Mereka lupa bahwa ada hal yang luar biasa di luar diri mereka.

Hari ini, mari kita belajar: Pada saat mana kita lupa untuk melihat kebaikan dan keindahan di luar diri kita? Apa sikap kita ketika melihat realitas yang baik di luar diri kita? Mari kita mensyukuri segala kebaikan Tuhan di dalam diri kita, juga melalui orang-orang lain yang sudah menjadi saluran-Nya bagi kita.